Jakarta – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) berencana menata ulang alokasi frekuensi guna memperluas penetrasi internet di Indonesia.
“Kami akan segera melakukan penataan alokasi frekuensi,” kata Direktur Jenderal Infrastruktur Digital Kominfo Wayan Toni Supriyanto.
Penataan frekuensi akan mempertimbangkan teknologi terkini, termasuk internet berbasis satelit orbit rendah (LEO). “Ada Starlink, Kuiper dari Amazon, dan perusahaan satelit dari Tiongkok,” ungkap Wayan.
Wayan menjelaskan, trafik internet Starlink di Indonesia belum signifikan, namun mencatat puncaknya saat uji coba. Starlink diproyeksikan menjangkau wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T), serta mendukung konektivitas saat bencana.
“Fokus kami adalah pemerataan konektivitas, baik di wilayah komersial maupun 3T,” tegas Wayan.
Kominfo berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk mempercepat pembangunan infrastruktur konektivitas melalui kabel fiber optik dan gelombang radio.
“Untuk frekuensi, kami akan berupaya agar regulasinya mendukung pemanfaatan frekuensi secara optimal,” pungkas Wayan.