SUMBARBISNIS – Kementerian Pariwisata (Kemenpar) memproyeksikan potensi ekonomi dari pergerakan wisatawan lokal selama libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru) mencapai Rp117,3 triliun. Wakil Menteri Pariwisata, Ni Luh Puspa, menyebut estimasi perjalanan wisatawan lokal pada Desember 2024 bisa mencapai 78,2 juta perjalanan.
“Potensi ekonomi dari pergerakan wisatawan lokal pada libur Nataru diperkirakan mencapai Rp117,3 triliun,” ungkap Ni Luh, Minggu (24/11/2024).
Selain itu, potensi pergerakan wisatawan mancanegara (wisman) diprediksi menghasilkan Rp22,55 triliun–Rp29,2 triliun, dengan estimasi 1,02 juta–1,32 juta kunjungan pada Desember 2024.
Merujuk survei Kementerian Perhubungan, Ni Luh menyampaikan pergerakan masyarakat saat Nataru mayoritas terpusat di Pulau Jawa. Wilayah dengan persentase tertinggi adalah Jawa Tengah (17,1%), diikuti Yogyakarta (15,77%), Jawa Barat (11,78%), Jabodetabek (10,34%), dan Jawa Timur (8,85%).
Wilayah lainnya seperti Sumatera Utara menyumbang 5,7%, Bali 5,55%, Sumatera Barat 3,26%, Lampung 3,08%, dan Sulawesi Selatan 2,66%.
Destinasi Favorit Wisatawan
Pantai, danau, dan laut menjadi destinasi favorit dengan kunjungan mencapai 58,6%. Tempat kuliner menempati posisi kedua sebesar 54,8%, diikuti pegunungan atau perbukitan (50%), kebun binatang dan taman rekreasi (33,9%), serta desa wisata (28,4%).
Strategi Libur Nataru 2024
Kemenpar menyiapkan lima strategi utama untuk memaksimalkan kunjungan wisatawan lokal dan mancanegara. Salah satunya, penyusunan dan sosialisasi Surat Edaran Menteri Pariwisata terkait penyelenggaraan wisata yang aman dan nyaman. Surat tersebut akan dikirimkan ke Kepala Daerah, Dinas Pariwisata di 38 provinsi, asosiasi usaha pariwisata, serta pengelola wisata.
“Rapat koordinasi akan digelar awal Desember 2024 untuk memastikan kesiapan seluruh pihak terkait,” jelas Ni Luh.
Namun, momentum libur Nataru juga menghadapi sejumlah tantangan, seperti kemacetan, perubahan cuaca, kenaikan harga barang, kebersihan, hingga potensi erupsi Gunung Lewotobi di NTT.
Ni Luh mengimbau kolaborasi erat antara pemerintah pusat, daerah, dan sektor swasta demi memastikan libur Nataru berjalan lancar. “Kami berharap momen ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi sekaligus memperkuat citra pariwisata Indonesia sebagai destinasi yang nyaman, aman, dan bebas hambatan,” tutupnya.