Padang Tongga – Aroma cokelat yang khas langsung tercium saat menyambangi sebuah rumah yang berada di Jalan Tanjung Alai Padang Tongga, Kecamatan Manggopoh, Rabu 19 Agustus 2020.
Sementara itu, pemilik usaha olahan cokelat rumahan, Evi (43) tampak sibuk membungkus cokelat beraneka rasa ke dalam kemasan. Cokelat-cokelat tersebut akan diantarkannya ke rekanan dan sebagian dipajang di outlet miliknya yang berada di kawasan Simpang Gudang.
Sekilas cokelat olahan Evi hampir sama dengan produk cokelat yang ada di pasaran. Namun, yang membedakan adalah soal rasa dan pengemasannya.
“Olahan saya ini mencampurkan rasa kuliner khas Minang ke dalam cokelat, juga ada rasa kopi, jahe, dan original” ujarnya.
Jika produk cokelat lain menampilkan gambar dan merek dagang di cokelat yang diolah, Evi justru menampilkan tulisan dan gambar unik di cokelat olahannya.
Seperti tulisan Raso Ka Iyo, Masih Gadih, Bujang Gagah, dan ragam gambar emoticon, boneka, dan bunga-bungaan.“Justru tulisan di cokelat saya ini yang bikin laku,” katanya lagi.
Dirinya sengaja menjadikan unsur kedaerahan sebagai pembeda cokelat buatannya dengan produk lain. Bahkan ia melabeli produknya dengan cokelat oleh-oleh khas Minang.
Pada bungkus cokelat buatannya juga terdapat unsur budaya atau bangunan monumental khas Minang berikut keterangan singkat di bagian belakang.
“Saya ingin orang yang membeli cokelat oleh-oleh saya juga tahu sekilas tentang kebudayaan di Minangkabau,” ungkapnya.
“Biasanya, mencari pembeda itu yang sulit. Kebanyakan orang mudah menyerah. Tapi kalau berhasil menemukan pembeda itu, niscaya akan berhasil,” jelasnya.