JAKARTA – Hari ini harga emas Antam semakin jauh meninggalkan level Rp 1 juta per gram. Sekarang harga menjadi Rp 935.000/gram turun Rp 5.000 rupiah berdasarkan informasi situs perdagangan Logam Mulia.
Menurut Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim, harga emas Antam diprediksi akan terus turun, bahkan diperkirakan ke level terendahnya yakni Rp 795.000/gram. Penurunan itu seiringan dengan prediksi rupiah yang menguat terhadap dolar Amerika Serikat.
“Kemungkinan besar harga emas dunia paling rendah di US$ 1.600 per troy ounce (toz), pakai asumsi rupiah Rp 13.500. Itu kemungkinan besar logam mulia Antam akan turun di Rp 795.000/gram, itu harga terendah,” kata Ibrahim, Selasa 16 Februari 2021 dilansir detik.com.
Ilbahim menjelaskan kemungkinan penurunan akan terjadi pada kuartal ke II-2021 (April-Juli) atau kuartal III-2021 (Juli-September). Dan pada saat itulah inverstor memburu logam mulia.
Prediksi ini didasarkan oleh proses vaksinasi yang berjalan cukup lancar dibeberapa negara. Yang menyebabkan para pelaku pasar meninggalkan emas untuk instrumen investasi lainnya.
“Kondisi saat ini berbeda dengan tahun 2020, terutama di bulan September dan terjadi lockdown, belum ada vaksin, bank sentral menurunkan suku bunga, sehingga mengangkat sentimen positif terhadap harga emas. Tapi saat ini harga emas sangat dipengaruhi vaksinasi, sehingga ada kemungkinan besar emas dunia akan tembus di level US$ 1.600/toz. Sedangkan rupiah sendiri, dari awal saya mengatakan rupiah ini akan ke level Rp 13.500, sehingga bisa saja di tahun ini adalah tahun yang suram bagi logam mulia,” ujarnya dikutip dari harianhaluan.
Hal berbeda disampaikan Business Manager Indosuksess Futures, Suluh Adil Wicaksono mengungkapkan bahwa harga emas memang sedang mengarah turun. Namun, khusus untuk emas Antam tak akan turun hingga di bawah Rp 900 ribu/gram prediksinya.
“Jadi patokan 1 gram kan Rp 935.000/gram hari ini tentunya sudah cukup rendah, apakah bisa turun? Tapi saya masih yakin harga emas Antam nggak akan turun di bawah Rp 900.000/gram,” kata Suluh ketika dihubungi secara terpisah.
Prediksi ini didasarkan pada kondisi harga emas dipasar spot yang bertahan di level US$ 1.820-an per toz, atau tepatnya US$ 1.825/toz menurut data RTI Business.
“Kalau emas spot-nya sudah support. Level psikologis di US$ 1.800/toz juga nggak ditembus,” pungkasnya.